A. LATIHAN PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI
1. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan
penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan
kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan
kelelahan yang berlebihan (Muhajir 2: 2004).
Menurut (Agus Mukholid 2: 2004)
Latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Beban atau intensitasnya semakin hari semakin
bertambah agar memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap tubuh.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental secara
bersama-sama.
Kebugaran adalah keadaan tubuh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas setiap hari tanpa mengalami kelemahan yang berarti.
Latihan kebugaran jasmani adalah jenis latihan fisik (jasmani)
melalui gerakan-gerakan anggota tubuh atau gerakan tubuh secara
keseluruhan, dengan maksud untuk meningkatkan dan mempertahankan
kebugaran jasmani.
Sedangkan menurut Direktorat Jendral olahraga dari pemuda dalam
seminar tanggal 16 – 20 – Maret 1971 di Jakarta bahwa kebugaran jasmani
adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan
efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
2. Manfaat Latihan Kebugaran Jasmani
a. Mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani (Physical Fitness).
b. Untuk meningkatkan prestasi atlet.
c. Meningkatkan produktivitas kerja
d. Mencegah cidera selama melakukan kegiatan fisik yang berat.
e. Meningkatkan ketrampilan, kuat dan efisien dalam gerakannya.
f. Meningkatkan kemampuan sistim sirkulasi dan kerja jantung.
g. Respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu diperlukan.
h. Mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa.
i. Sebagai salah satu bahan masukan dalam memberikan nilai pelajaran pendidikan jasmani kesehatan dari olahraga.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani
a. Genetik (keturunan).
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Kegiatan fisik
e. Kebiasaan merokok
(Sumber : Pedoman pengukuran kesegaran jasmani, Departemen Kesehatan RI).
4. Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
Berkenaan dengan pembinaan kondisi fisik untuk meningkatkan kebugaran
jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut
antara lain : kekuatan, daya tahan otot jantung dan paru, kelincahan,
daya ledak (explosive power) dan kelentukan (fleksibilitas). Unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut dapat dilatih dalam bentuk : circuit training, interval training, jogging dan aerobic.
Pada modul penjasorkes Jilid 1 Semester 1 akan kam bahas
bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani, meliputi : (1) kekuatan, (2)
kecepatan, (3) daya tahan, dan (4) kelentukan. Unsur yang lain akan kami
bahas pada modul berikutnya.
a. Latihan Kekuatan
1) Hakekat Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna
membangkitkan ketegangan terhadap suatu tekanan. Kekuatan otot adalah
komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara
keseluruhan. Hal ini disebabkan : (1) kekuatan merupakan daya penggerak
setiap aktivitas fisik dan (2) kekuatan memegang peranan yang penting
dalam melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cidera.
2) Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran
a) Latihan kekuatan otot lengan
(1) Tujuannya : menguatkan otot lengan
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula sikap badan jongkok, kedua kaki sedikit rapat,
kedua tangan lurus berada di antara kedua paha mendekati lutut, telapak
tangan terbuka, dan menumpu pada lantai.
(b) Kemudian sentuhkan pada ke bagian dalam dekat dengan siku tangan.
(c) Lalu angkatlah kedua kaki ke atas secara perlahan-lahan
hingga lepas dari lantai, siku dapat berfungsi sebagai penahan pada
paha.
(d) Sikap ini dipertahankan selama 5 sampai 8 detik.
b) Latihan kekuatan otot lengan (push-up)
(1) Tujuannya : menguatkan otot lengan dan bahu
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula tidur telungkup, kedua kaki dirapatkan lurus dibelakang, ujung kaki bertumpu pada lantai.
(b) Kedua telapak tangan disamping dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan dan kedua siku ditekuk.
(c) Kemudian angkatlah badan ke atas hingga kedua tangan lurus, badan dan kaki merupakan satu garis lurus.
(d) Lalu badan diturunkan kembali, dengan jalan membungkukkan
kedua sikut, badan dan kedua kaki tetap lurus dan tidak menyentuh
lantai.
(e) Gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang. Selama 15-30 detik
c) Latihan kekuatan otot perut (sit-up)
(1) Tujuannya : menguatkan otot perut
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, dan kedua tangan ditekukkan di belakang kepala.
(b) Kemudian badan diangkat ke atas, hingga dalam posisi duduk, kedua tangan tetap berada di belakang kepala.
(c) Gerakan ini dilakukan sebanyak-banyaknya (15-30 detik)
d) Latihan kekuatan otot punggung (back-lift)
(1) Tujuannya : menguatkan otot punggung dan otot perut.
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula tidur telungkup, kaki rapat dan kedua tangan berpegangan di belakang kepala.
(b) Kemudian angkatlah badan dengan dada tidak menyentuh ke lantai.
(c) Posisi kaki tetap masih menyentuh pada lantai agar kedua kaki tidak bergerak.
(d) Pergelangan kaki bisa dipegang oleh teman dan dapat pula tidak dipegang.
(e) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang selama 15-30 detik,
e) Latihan kekuatan otot lengan dan bahu (berjalan kedua lengan)
(1) Tujuannya : menguatkan otot lengan dan otot bahu.
(2) Cara melakukannya :
(a) Latihan ini dilakukan berpasang-pasangan, satu orang
melakukan berjalan dengan tangan, dan temannya membantu memegang /
mengangkat kedua kaki teman yang melakukan tersebut.
(b) Latihan ini dilakukan berulang-ulang, secara berganti-ganti
(jarak tempuh berjalan dengan tangan antara 10-20 meter)
f) Latihan kekuatan gantung siku tekuk (untuk wanita)
(1) Tujuannya : untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.
(2) Cara melaksanakannya :
(a) Siswa berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan
berpegangan pada palang tunggal selebar bahu, pegangan telapak tangan
menghadap ke arah kepala.
(b) Dengan bantuan tolakan kedua kaki, siswa melompat ke atas
sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang.
Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin.
(3) Cara penilaiannya :
(a) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk mempertahan sikap gantung siku tekuk dicatat dalam satu detik.
(b) Siswa tidak dapat melakukan sikap tersebut maka ia dinyatakan
gagal, dan diberi nilai nol.
g) Latihan kekuatan gantung angkat tubuh (untuk pria).
(1) Tujuannya : untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.
(2) Cara melakukannya :
(a) Siswa melompat naik memegang palang tunggal dengan kedua tangan selebar bahu.
(b) Sesudah tenang maka aba-aba mulai dapat segera diberikan dan
siswa mengangkat badan sehingga dagu melewati palang tunggal (kepala
menghadap lurus ke depan).
(c) Selanjutnya badan diturunkan kembali sehingga kedua lengan betul-betul lurus dari badan bergantung seperti sikap semula.
(d) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang tanpa istirahat selama 60 detik
(e) Angkatan dianggap gagal bila : ketika mengangkat badan
disertai ayunan, daya tidak sampai palang, ketika kembali ke sikap
permulaan kedua lengan tidak lurus.
h) Latihan loncat tegak
(1) Tujuannya : mengukur daya ledak (explosive power) otot tungkai dan otot perut.
(2) Cara melakukannya :
(a) Siswa berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat papan dinding di samping tangan kiri atau kanannya.
(b) Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke
atas, telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga
meninggalkan bekas raihan jarinya.
(c) Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian siswa
mengambil sikap awalan denan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan
diayun ke belakang.
(d) Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil menepuk
papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga
meninggalkan bekas raihan pada paapn skala. Tdana ini menampilkan tinggi
raihan loncatan siswa tersebut.
b. Latihan peningkatan kecepatan (speed)
Pengertian kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya. (Muhajir 60: 2006). Kecepatan bukan hanya
berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi dapat pula
terbatas pada menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain :
a) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter.
b) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat ) makin lama makin cepat).
c) Lari naik bukit
d) Lari menuruni bukit.
e) Lari menaiki tangga gedung.
1) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter
a) Tujuannya : – melatih kecepatan gerakan seseorang
- untuk mengukur kecepatan.
b) Perlengkapan :
(1) Lintasan yang lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 40-60 meter.
(2) Bendera start, peluit, stopwatch, serbuk kapur, formulir tes, alat tulis.
c) Pelaksanaan / cara melakukannya adalah sebagai berikut :
(1) Siswa berdiri di belakang garis start dengan sikap badan tegak dan kedua kaki dibuka.
(2) Kedua tangan di samping badan dengan sikap berdiri, dengan
salah satu ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan garis start
(aba-aba bersedia).
(3) Pada aba-aba “siap” siswa mengambil sikap start berdiri siap untuk berlari.
(4) Pada aba-aba “ya” siswa lari secepat mungkin menuju garis finish atau menempuh jarak 40-60 meter.
(5) Apa siswa mencuri start, atau mengganggu lintasan lain maka tes harus diulang.
(6) Pengukuran waktu dilakukan pada saat bendera di angkat (saat aba-aba “ya”) sampai siswa dapat melintasi garis finish.
d) Penilaian / cara penilaian
(1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk menempuh jarak 40-60 meter.
(2) Angka dicatat sampai ber seratus detik bila stopwatchnya
digital, bila manual sampai persepuluh detik
2) Lari naik bukit (Up hill)
Tujuannya : mengembangkan kekuatan dinamis (dynamic strength) otot-otot tungkai, kekuatan dinamis juga bisa dikembangkan dengan lari di air, pasir atau lapangan yang empuk.
3) Lari menuruni bukit (Down hill)
Tujuannya : melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.
c. Latihan Meningkatkan Daya Tahan Jantung dan Paru
Latihan yang dapat meningkatkan dan mengembangkan daya tahan jantung
dan paru banyak jenisnya antara lain : lari jarak jauh, lari lintas
alam, interval training atau latihan yang memaksa tubuh untuk bekerja
dalam waktu yang lama (lebih dari 6 menit). Dalam bagian ini akan
dijelaskan mengenai interval training.
Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi
masa-masa istirahat. Interval training adalah acara latihan yang penting
dimasukkan dalam program keseluruhan. Bentuk latihan dalam interval
training dapat berupa lari (interval running).
Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun program interval training antara lain :
1) Intensitas latihan (beban latihan)
Intensitas latihan yang telah kita lakukan dapat dipantau melalui
perhitungan denyut nadi, dengan cara meraba pergelangan tangan tiga jari
(jari tengah, jari telunjuk, dan lainnya). Cara menghitung hasilnya
adalah hitungan denyut nadi selama 15 detik dikalikan 4, atau selama 10
detik dikalikan 6. Untuk mengetahui cukup atau tidaknya latihan dapat
dilihat dari tabel di bawah ini. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan
tingkat terangsangnya sistem kardio respirasi vasculer, sebagai pengaruh
latihan.
|
Usia
|
Zone latihan (Denyut nadi/menit)
|
|
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
|
143 sampai 174
143 sampai 173
143 sampai 172
141 sampai 172
141 sampai 171
140 sampai 170
139 sampai 169
139 sampai 168
138 sampai 167
137 sampai 167
135 sampai 168
|
Tabel 1. Sistem Kardio Respirasi Vasculer
Contoh Perhitungan :
Rusli berumur 15 tahun harus melakukan latihan sampai denyut nadinya
mencapai lebih dari 143 denyut nadi/menit dan tidak melampaui 174
denyut/menit. Artinya, apabila Rusli setelah melakukan latihan denyut
nadinya di bawah 143/menit, latihan itu kurang dan kurang bermanfaat
untuk kesehatannya. Untuk itu latihan diteruskan. Apabila Rusli
melakukan latihan dan setelah dipantau denyut nadinya lebih dari 173
denyut / menit, latihannya itu berbahaya untuk kesehatan, untuk itu
Rusli segera istirahat.
2) Lamannya latihan
Latihan dapat dikatakan bermanfaat untuk kesehatan dan dapat
meningkatkan kebugaran jasmani jika dilaksanakan 15 menit hingga 30
menit.
Secara mendasar ada 2 bentuk latihan interval :
a) Interval training lambat dengan jarak jauh :
(1) Lama latihan : 60 detik – 3 menit
(2) Intensitas latihan : 60% – 75% maksimum
(3) Ulangan latihan : 10 – 20 kali
(4) Istirahat : 3 – 5 menit
Contoh latihan tabel 2 : waktu terbaik 800 m : 2 menit 20 detik.
|
Repetisi
|
Jarak
|
Waktu
|
Istirahat
|
|
3
3
5
5
|
800 meter
800 meter
400 meter
300 meter |
160 detik
120 detik
80 detik
80 detik
|
5 menit
4 menit
3 menit
2 menit
|
Tabe 2. Interval training loncat jarak jauh.
b) Interval training cepat dengan jarak cepat.
(1) Lama latihan : 5 – 30 detik
(2) Intensitas latihan : 85% – 90% maksimum
(3) Ulangan latihan : 15 –25 kali
(4) Istirahat : 30 – 90 detik
Contoh latihan tabel 3. Waktu terbaik 100 m : 14 detik
|
Repetisi
|
Jarak
|
Waktu
|
Istirahat
|
|
5
5
5
5
|
50 meter
100 meter
100 meter
50 meter
|
8 detik
16 detik
16 detik
8 detik
|
30 menit
90 menit
90 menit
30 menit
|
Tabel 3. Interval training jarak cepat.
3) Frekuensi latihan
Untuk memperbaiki atau mempertahankan kebugaran jasmani, latihan
harus dilaksanakan paling sedikit 3 hari dalam seminggu,
sebanyak-banyaknya 5 hari dalam satu minggu.
4) Waktu latihan
Waktu latihan sebaiknya dipilih waktu yang paling tepat, misalnya :
(a) Latihan pagi dilakukan sebelum pukul 10.00
(b) Latihan sore dilakukan setelah pukul 15.00
(c) Latihan dilakukan setiap saat.
(d) Khusus siang hari atau suhu panas hendaknya dihindari untuk mencegah stress.
(e) Tiga jam sebelum tidur latihan harus selesai.
d. Latihan Kelenturan / Kelentukan (Fleksibilitas)
1) Hakekat latihan kelentukan
Kelentukan diartikan sama dengan keleluasaan atau kemudahan gerakan,
terutama pada otot-otot persendian. Dengan tujuan agar alat-alat pada
sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada gangguan
yang berarti (Muhajir: 62: 2006). Menurut Nanang Sudrajat, kelenturan
adalah kelembutan otot dan kemampuannya untuk meregang cukup jauh.
Sedang menurut Agus Mukholid, kelenturan adalah batas retak gerak
maksimal yang mungkin pada sebuah sendi atau rangkaian sendi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kelenturan adalah suatu gerakan yang
luas pada otot dan persendian.
Ada dua jenis latihan kelenturan yaitu :
(a) Latihan tismis
(b) Latihan statis
Latihan ritmis adalah pola pergerakan ayunan dari putaran sederhana.
Tujuannya : untuk mengembangkan kebebasan dan kehalusan gerakan.
Latihan statis adalah gerakan yang dilakukan untuk merangsang sirkulasi darah.
2) Bentuk-bentuk latihan kelenturan
Bentuk-bentuk latihan kelenturan sebagai berikut :
a) Latihan kelenturan otot leher
(1) Tujuannya : melatih persendian dan otot leher ke arah depan dan ke samping.
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak dengan posisi kaki di buka selebar bahu, kedua tangan di pinggang dan pandangan ke depan.
(b) Kemudian miringkan kepala ke kiri dan ke kanan (2 x 8 hitungan).
(c) Anggukkan kepala ke bawah dan ke atas (2 x 8 hitungan).
(d) Tengokkan kepala ke kiri dan ke kanan (2 x 8 hitungan).
(e) Putarkan kepala ke arah 1 arah sebanyak 8 hitungan dan
kemudian putarkan kepala ke kiri sebanyak 8 hitungan.
b) Latihan kelenturan sendi bahu
(1) Tujuannya :
(a) Melatih persendian dan otot bahu.
(b) Meluaskan gerakan bahu.
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua tangan di samping badan.
(b) Kemudian rentangkan kedua tangan lurus ke samping, lalu
putarlah kedua tangan tersebut dari mulai putaran perlahan-lahan
kemudian cepat dan putaran kecil kemudian membesar.
(c) Gerakan ini dilakukan mulai dari gerakan memutarkan lengan ke
arah kiri sebanyak 8 hitungan.
c) Latihan kelenturan otot pinggang
(1) Tujuannya :
(a) Meluaskan gerakan pada persendian dan otot pinggang.
(b) Melenturkan otot-otot bagian pinggang.
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu,
kedua tangan di atas pinggang dan lakukan dengan membengkokkan ke
samping kiri dan kanan, secara bergantian sisi (4 kali ke kanan 4 kali
ke kiri).
(b) Letakkan tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan
lurus dan ulangi dengan membengkokkan ke samping, lakukan lagi ke sisi
yang berlawanan (4 kali ke kanan dan 4 kali ke kiri).
(c) Letakkan lengan di atas pinggang dan lakukan putaran batang tubuh (4 kali ke kanan dan 4 kali ke kiri).
(d) Ulangi putaran batang tubuh (4 kali ke kanan dan 4 kali ke kiri)
d) Latihan kelentukan sendi pinggul
(1) Tujuannya : melenturkan sendi dan otot pinggul
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan dan kedua tangan lurus di atas kepala.
(b) Kemudian ayunkan kedua belah lengan dari bawah dengan cara
menekukkan lutut sampai bengkok, lalu dilanjutkan / digerakkan sampai ke
atas kepala.
(c) Gerakan ini dilakukan secara berganti-ganti dari atas ke
bawah dan sebaliknya. (4 kali hitungan).
e) Latihan kelenturan sendi lutut
(1) Tujuannya : menguatkan persendian lutut
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kemudian letakkan salah satu kaki
berada di depan dan kaki yang lain di belakang dengan lutut kaki yang
berada di depan ditekuk
(b) Kedua telapak tangan menapak / bertumpu di lantai, sejajar dengan kaki yang di depan.
(c) Kemudian rengutkan pinggung ke bawah berulang-ulang dengan menggunakan pergantian posisi kaki.
(d) Gerakan ini dilakukan ke depan dank e belakang (2 x 8 hitungan).
f) Latihan kombinasi gerakan sendi pinggul, pinggang, dan lutut (gerakan koordinasi)
(1) Tujuannya : koordinasi gerakan sendi pinggul, pinggang dan lutut
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan dan kedua tangan di samping badan.
(b) Kemudian beringkukkan badan ke depan, kedua kaki lurus, kepala ditundukkan dan telapak tangan menyentuh tanah.
(c) Lalu hitungan kedua, berjongkok, tumit di angkat dan kedua tangan lurus ke depan sejajar dengan bahu.
(d) Hitungan ketiga, kembali ke posisi yang pertama.
(e) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang (2 x 8 hitungan)
g) Latihan kelenturan pergelangan tangan
(1) Tujuannya : melemaskan persendian otot tangan.
(2) Cara melakukannya :
(a) Berdiri tegak hati dibuka selebar bahu
(b) Kedua tangan lurus di depan berpegangan tangan dengan posisi jari merapat diantara jari tengan kanan dan kiri.
(c) Kemudian putarkan pergelangan jari-jari tangan tersebut, sehingga kedua telapak tangan menghadap ke atas kepala.
(d) Lakukan gerakan tersebut sampai dengan 10 hitungan.
h) Latihan kelenturan tungkai / punggung
(1) Tujuannya : melemaskan tungkai / punggung
(2) Cara melakukannya :
(a) Lakukan posisi jongkok selama 1 detik.
(b) Lakukan posisi bungkuk, selama 3 detik
(c) Ulangan masing-masing sebanyak 3 kali.
(d) Ulangan kedudukan mencium lutut sebanyak 3 kali. Lihat gambar 17.
Gambar 17. Latihan tungkai/punggung
i) Latihan Punggung
(1) Tujuannya : melemaskan persendian punggung
(2) Cara melakukannya :
(a) Lengkungkan punggung selama tiga detik
(b) Bulatkan punggung selama tiga detik.
(c) Lakukan skala lutut kanan selama tiga detik.
(d) Lakukan skala lutut kiri selama tiga detik.
(e) Lakukan duduk berlutut dan dahi di lantai selama tiga detik.
(f) Lengkungkan naik selama tiga detik
(g) Lengkungkan ke depan selama tiga detik
(h) Lengkungkan naik dan lutut di bengkokkan selama tiga detik. Lihat gambar 18 di bawah ini :
Gambar 18. Latihan punggung
j) Latihan kelenturan pergelangan kaki, tungkai dan punggung duduk lurus
(1) Tujuannya : melemaskan pergelangan kaki, tungkai dan punggung.
(2) Cara melakukannya :
(a) Fleksikan pergelangan kaki kanan dengan menggunakan kedua tangan untuk membalikkan tekanan regangan selama tiga detik.
(b) Ekstensikan pergelangan kaki kanan selama tiga detik.
(c) Ekstensikan pergelangan kaki kiri selama tiga detik.
(d) Salah satu tungkai dilipat mengangkang, kemudian gerakkan kedua tangan untuk menarik lutut ke dada selama tiga detik.
(e) Salah satu tungkai kanan mengangkang kemudian gunakan kedua tangan untuk menarik kaki ke dada selama tiga detik.
k) Posisi duduk mengangkang, tungkai kanan dilipat dan tungkai
kiri lurus, kemudian capailah bagian tengah tungkai kiri dan pegang
selama tiga detik. Seperti gambar 19. di bawah ini :
Gambar 19. Latihan kelenturan pergelangan kaki, tungkai dan punggung.
l) Latihan kelenturan punggung dan tungkai
(1) Tujuannya : melemaskan punggung dan tungkai.
(2) Cara melakukannya :
(a) Duduk mengangkang dengan dilipat, kedua tangan punggung di atas dua kaki, tarik ke bawah tengah selama tiga detik.
(b) Duduk mencium lutut selama tiga detik
(c) Duduk mencium lutut kemudian fleksikan pergelangan kaki selama tiga detik.
(d) Sebuah tungkai kiri diangkat selama tiga detik.
(e) Sebuah tungkai kanan diangkat selama tiga detik.
(f) Ulangi gerakan secukupnya. Lihat gambar 20 di bawah ini :
Gambar 20. Latihan kelenturan punggung dan tungkai.
e. Latihan Keseimbangan
1) Pengertian keseimbangan
Latihan keseimbangan adalah latihan sikap mempertahankan posisi tubuh
selama beberapa detik (Rumawi Irawan: 12: 2004). Sedang menurut
Muhajir, keseimbangan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
memelihara posisi tubuh yang statis (tidak bergerak) atau dalam posisi
badan yang dinamis (bergerak). Dapat disimpulkan bahwa keseimbangan
adalah kemampuan tubuh dalam mempertahankan tubuh dalam kemampuan tubuh
dalam mempertahankan tubuh dalam waktu tertentu.
2) Bentuk-bentuk latihan keseimbangan
a) Latihan keseimbangan dengan berdiri satu kaki.
(1) Tujuannya : melatih keseimbangan badan dan kaki
(2) Pelaksanaannya :
(a) Permulaan berdiri dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan di samping badan.
(b) Rentangkan kedua tangan ke samping lurus sejajar bahu.
(c) Bungkukkan badan ke depan sejajar dengan lantai.
(d) Salah satu dahi diangkat lurus kebelakang hingga membentuk sikap kapal terbang. Tahan selama beberapa detik.
b) Berdiri jinjit satu kaki dan kaki satu kaki diangkat
(1) Tujuannya : melatih keseimbangan
(2) Pelaksanaannya :
(a) Permulaan berdiri tegak dengan kedua lengan di samping badan.
(b) Luruskan kedua lengan ke samping lurus sejajar dengan bahu
dan angkat satu kaki dengan menekuk lutut, kemudian tempelkan telapak
kaki yang diangkat menyentuh lutut.
c) Latihan keseimbangan pada tumpuan pundak
(1) Tujuannya : melatih keseimbangan
(2) Pelaksanaannya :
(a) Permulaan latihan adalah tidur telentang dengan kedua tungkai rapat dan lengan di samping kanan.
(b) Angkat kedua tungkai ke atas dalam posisi rapat hingga ke
posisi tegak lurus. Kedua lengan membantu menopang pada pinggang dekat
pinggul untuk membantu mendorong dan meluruskan badan hingga ke posisi
lurus.
(c) Kesalahan umum
(1) Telapak kaki mengarah ke atas
(2) Perut kurang didorong hingga condong ke depan dan lutut di bengkokkan.
Related Posts :