PERNAHKAH
anda mendengar propaganda misionaris yang mengatakan : “Barang siapa
percaya akan Yesus kristus, maka ia akan masuk surga ”
Yang dimaksud
ialah, barang siapa mengakui Yesus mati disalib untuk menebus dosa
manusia dan mengakui Yesus sebagai Tuhan maka ia akan masuk sorga, dan
barang siapa mau dibaptis untuk menjadi pengikut Yesus maka ia akan
terselamatkan dan akan masuk dalam kerajaan sorga.
Padahal Yesus
sendiri, sama sekali tidak pernah disalib dan belum mati, baik dari
dalil-dalil yang ada dalam Al-Qur’an maupun dalam Alkitab, dan Yesus
juga sama sekali tidak pernah mengaku sebagai Tuhan, dia justru mengaku
sebagai manusia utusan Allah SWT, dalil-dalil tersebut berpuluh-puluh
jumlahnya baik dalam Al-Qur’an maupun dalam Alkitab.
Tetapi dalam
pembahasan ini, kami tidak akan menyinggung tentang dogma-dogma
tersebut, kami ingin mengkaji bahwa dalam Alkitab disebutkan pengikut
Yesus yang akan masuk sorga hanyalah 144.000 orang saja, itupun hanya
dari orang-orang Israel saja, selain dari orang-orang Israel tentu Yesus
tidak mau bertanggung jawab. Ini menurut Alkitab.
Melihat angka Hanya 144.000 yang akan masuk surga
dari pengikut Yesus tentu memberikan tanda tanya besar, bagaimana
dengan orang-orang Kristen yang jumlahnya dua milyard lebih di dunia
saat ini. Apakah mereka akan masuk sorga ? seperti keyakinan mereka ?
Menurut
Alkitab, yaitu kitab yang mereka bawa-bawa tiap minggu ke gereja, tidak
ada satupun pintu sorga yang akan menerima mereka, 12 pintu sorga yang
dikisahkan dalam Alkitab hanya diperuntukkan bagi 12 suku Israel, karena
pintu-pintu itu telah bertuliskan nama-nama 12 suku Israel, jadi
bagaimana nasib pengikut-pengikut Yesus dari luar suku Israel yang tentu
saja berharap masuk surga ?
Pada akhir
tulisan kita kutipkan ulasan majalah TEMPO ediri 3 Juli 2005, yang
mengulas keyakinan orang-orang Kristen Advent yang menyatakan : “UMAT
ISLAM ADALAH GOLONGAN YANG DITERIMA TUHAN”
Yesus Hanya Untuk Orang Israel
Al-Qur’an mengisahkan Nabi Isa as pernah berkata kepada kaumnya bani Israel :
“Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu” QS. 61:6
Seruan nabi Isa
as ini menegaskan bahwa nabi Isa as diutus Allah SWT hanyalah untuk
orang Israel, nabi Isa as tidak pernah mengatakan :
“Hai manusia“, yang menunjukkan nabi Isa as tidak diutus untuk seluruh manusia.
Ternyata
pernyataan Al-Qur’an tersebut didukung oleh kenyataan sejarah nabi Isa
as (Yesus) yang hanya memiliki umat dari orang-orang Israel saja,
pengikut Yesus tak ada satupun yang berasal dari orang-orang non Israel.
Bukan saja sejarah yang mendukung pernyataan Al-Qur’an tersebut, tetapi
banyak sekali ayat-ayat dalam Bible/Alkitab yang juga mendukung
pernyataan Al-Qur’an tersebut :
Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Injil Matius 15:24
Bahkan Alkitab
mengisahkan Yesus hanya mau mendo’akan orang-orang Israel saja,
orang-orang diluar Israel Yesus tidak mau mendo’akan :
Aku berdoa
untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang
telah Engkau berikan Kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu Injil
Yohanes 17:9
yang dimaksud
‘mereka’ dalam ayat tersebut ada-lah orang-orang Bani Israel, dan yang
dimaksud Yesus tidak berdo’a untuk dunia adalah Yesus tidak mau
mendo’akan orang-orang non Israel, tentu saja Yesus hanya memimpin dan
mengembalakan domba-domba yang tersesat dari kalangan bani Israel.
Sebelum Yesus
dilahirkan oleh Maria (Islam : Maryam), telah ada nubuat yang menyatakan
bahwa Maria akan melahirkan seorang anak yang kelak akan menyelamatkan
orang-orang Israel.
“Ia akan
melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena
Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Injil Matius
1:21
yang dimaksud
umatnya adalah orang-orang Israel saja, bukan orang Cina, bukan orang
Amerika, bukan orang Indonesia yang akan diselamatkan oleh Yesus. Yesus
memang hanya untuk Israel.
Al-Qur’an
menyebutkan bahwa Israel terdiri dari dua belas suku : “Dan mereka Kami
bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar.”(QS.
7:160)
Dalam Alkitab
juga disebutkanbahwa Israel terbagi menjadi 12 suku : “Itulah semuanya
suku Israel, dua belas jumlahnya… Kejadian” (49:28)
Dalam Alkitab
disebutkan Yesus memilih dua belas murid yang diambil dari dua belas
suku Israel untuk membantu dakwanya : “Inilah nama kedua belas rasul
itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan
Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus,
Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon
orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia. (Injil Matius
10:2-4)
Yesus dan
murid-muridnya berdakwah hanya untuk dua belas suku Israel ini saja,
Yesus melarang murid-nuridnya untuk berdakwa kepada orang-orang selain
bangsa Israel : “Ke duabelas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan
kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau
masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba
yang hilang dari umat Israil. (Injil Matius 10:5-6)
Bahkan ada
nubuat, kelak setelah hari kiamat yaitu hari penghakiman, dua belas
murid Yesus tersebut ikut bersama-sama Yesus menghakimi dua belas suku
Israel : “…. sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak
Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut
Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua
belas suku Israel”. (Injil Matius 19:28)
Jadi Yesus
hanya menghakimi orang-orang dari Israel saja, Yesus tidak bertanggung
jawab terhadap orang-orang non Israel di seluruh dunia ini.
Menurut Alkitab,
hanya 144.000 orang yang akan masuk surga
: “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat
puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan
Israel”. (Wahyu 7:4)
Dari 144.000
orang yang dijamin masuk syurga tersebut adalah dari dua belas suku
Israel yang masing-masing suku mendapat jatah 12.000 : “Dari suku Yehuda
dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari
suku Gad dua belas ribu, dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku
Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, dari suku
Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar
dua belas ribu, dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua
belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu”. (Wahyu 7:5-8)
Dua belas suku
Israel tersebut adalah definisi secara lahiriah, memang betul-betul
orang Israel secara fisik, bukan Israel secara Rohani. Jadi menurut ayat
tersebut, orang-orang non Israel tidak ada jaminan masuk syurga. Dalam
ayat yang lain disebutkan bahwa pintu syurga yang tersedia, sudah
tertulis nama-nama suku Israel : “Dan temboknya besar lagi tinggi dan
pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada
dua be-las malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku
Israel, Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah
utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan
di sebelah barat tiga pintu gerbang”. (Wahyu 21:12-13)
Untuk
orang-orang non Israel, Amerika, Cina, Indonesia, dan lain sebagainya,
Alkitab tidak menyebutkan adanya pintu syurga bagi mereka. Tentu untuk
masuk syurga, haruslah dengan dalil yang bersumber dari yang menciptakan
syurga itu sendiri.
Alkitab justru
memberikan keterangan seba-liknya, bahwa Yesus diutus hanya untuk
menye-lamatkan orang-orang Israel saja : “Dan dari keturunannyalah,
sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan
Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus”. (Kisah Para Rasul 13:23)
Dalil-dalil
alkitab ini, sungguh bertentangan dengan kenyataan agama Kristen yang
menyebar keseluruh dunia, menurut ayat-ayat Alkitab tersebut di atas,
Yesus tidak akan menerima iman dari orang-orang non Israel, artinya
iman-iman orang Kristen seluruh dunia, akan tertolak dengan sendirinya
oleh Yesus. Namun, akhirnya kembali pada keyakinan masing-masing orang,
kita hanya berkewajiban mendakwakan kebenaran hakiki. Namun, tentu kita
tidak akan rela bila saudara-saudara kita yang miskin terintimidasi ke
dalam agama mereka.
Pintu Syurga, Hanya Melalui Islam
Allah SWT
menyatakan bahwa Muhammad saw adalah seorang utusan bagi seluruh alam:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (men-jadi) rahmat bagi
semesta alam”. (QS. 21:107)
Allah SWT
menegaskan lagi, bahwa risalah yang dibawa beliau SAW adalah untuk
seluruh alam : “Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi
semesta alam”. (QS. 38:87)
Sehingga tidak
mengherankan bila seruan-seruan dalam Al-Qur’an dimulai dengan seruan
“hai manusia” atau “Hai bani Adam” yang menunjukkan keu-niversalan sifat
orang-orang yang diseru.
Dalam Alkitab,
Yesus memberitakan tentang Islam dan memerintahkan umatnya untuk
bertobat . Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab
Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Injil Matius 4:17)
Yang dimaksud
kerajaan syurga adalah agama Islam yang di bawa nabi Muhammad saw, hal
ini diperkuat dengan ayat berikut ini : “….Kerajaan Allah akan diambil
dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan
menghasilkan buah Kerajaan itu”. (Injil Matius 21:43)
Semua
dalil-dalil tersebut sangat bersesuaian, bahwa untuk dapat masuk syurga,
jalan satu-satunya hanyalah dengan masuk agama Islam. Mari kita susun
kembali fakta-fakta tersebut di atas :
1. Risalah Yesus hanya untuk orang Israel
2. Hanya 144.000 pengikut Yesus yang masuk surga.
3. Pintu syurga melalui ajaran Yesus hanyalah bagi dua belas suku Israel.
4. Yesus memerintahkan untuk mengikuti agama Muhammad saw.
5. Agama Islam adalah Rahmatan Lil Alamin.
Dan Allah SWT
menegaskan dalam firmanNYA : “Barangsiapa mencari agama selain dari
agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi”. (QS.
3:85)
Orang-orang
Kristen yang mau menggunakan akal sehatnya, tentu akan mengetahui
kebenaran secara nyata, seperti sebagian orang-orang Kristen Advent yang
telah menyatakan bahwa umat Islamlah yang akan diterima Allah SWT.
Berikut ini kutipan kesaksian Kristen Advent yang menyatakan : “Umat
Islam-lah Golongan Yang Diterima Tuhan”
GEREJA YANG NYARIS BERTAUHID
Seorang jemaat Kristen Advent mewartakan ajaran “Islam Hanif”, pendeta dan umat Advent terbelah.
Sekitar 500
jemaat Kristen Advent tiga pekan lalu berkumpul di ruang pertemuan
gedung Argo Pantes di jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Beberapa saat
setelah mereka menyenandungkan lagu-lagu rohani, seorang lelaki naik
mimbar, namanya Robert P. Walean. Dengan menggunakan perangkat FOCUS, ia
mempresentasikan apa yang ia sebut dengan “Islam Hanif”. Dengan lantang
iapun berfatwa, “Alkitab dengan Al-Qur’an me-nunjukkan bahwa
Islam-Hanif adalah ajaran yang diterima Allah”
Lelaki
kelahiran Manado 67 tahun silam itu ti-dak sedang bercanda. Setelah tiga
tahun meneliti Alkitab dan Al-Qur’an, ia mengaku menemu-kan ajaran
Islam-Hanif. Penemuan ini bermula ketika Robert bangkrut sebagai
eksportir furnitu-re. Sejak itu, sarjana ekonomi dari perguruan tinggi
swasta di Jakarta itu banting setir, “Saya tak ingin mengejar dunia
lagi. Lebih baik mengurus akhirat,” katanya.
Ia lalu
mendirikan Last Event Duty Institute, sebuah lembaga penelitian Alkitab
dan Al-Qur-’an, di rumahnya, kawasan Koja, Jakarta Utara. Setelah
sekitar tiga tahunbersama sejumlah pendeta Advent membolak-balik dua
kitab suci tersebut, akhirnya ia menemukan sebuah firman dalam Yesaya
60:7, “Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba
nebayot tersedia untuk ibadahmu, sebagai korban yang berkenan kepada-KU,
dan AKU akan menyemarakkan rumah keagungan-KU…”
Dari ayat
inilah Robert yakin, umat Islam adalah golongan yang diterima Tuhan.
Sebab, dalam pandangan Kristen, orang Kedar dan Nebayot adalah keturunan
nabi Ibrahim dari garis Ismail yang menganut Islam, tetapi ia belum
memiliki nama aliran yang barusan ia temukan. Setelah berhari-hari
melototi isi Al-Qur’an, ia berhenti pada surat 16:123. “Ikutilah agama
Ibrahim seorang yang hanif” dari sinilah kemudian ia mengusung nama
“Islam-Hanif”, Islam yang lurus.
Bagaimana pandangan syariat selengkapnya ?
Robert punya
jawaban singkat : “Semua perilaku Nabi Ibrahin dan Muhammad saw adalah
Islam Hanif.” Tapi, itu tak berarti sama persis seperti Islam, sebab
hari suci dalam Islam Hanif versi Robert bukanlah Jum’at, melainkan
Sabtu alias Sabath, sebagaimana juga dalam Kristen Advent.
Gampang diduga,
ajaran Robert menuai pro dan kontra, bahkan juga di kalangan Kristen
Advent sendiri. Menurut Tri Djoko Soewarso MA, Direktur Komunikasi
Gereja Kristen Advent Indonesia Barat, pendeta Kristen Advent terbelah
dua. Begitu pula sekitar 400 ribu pemeluk Advent di Indonesia, sebagian
mendukung, sebagian menolak. Walau begitu, gereja Advent tidak melarang
aktivitas Robert di gereja dan pertemuan jemaatnya. “Pak Robert mencoba
mewartakan ajaran Tuhan menurut versinya,” ujarnya.
Dukungan bagi
Robert umumnya datang dari kelompok pendeta yang “berpikiran maju.”
Pendeta L. Situmorang dari gereja Masehi Hari Ketujuh di Jalan Dr.
Saharjo, jakarta Pusat, misalnya, menyambut ajaran Robert secara
terbuka. Ia menulis pernyataan resmi tertanggal 23-1-05 yang isinya
membenarkan hasil kajian Robert. Salah satu butir penting dalam surat
bermeterai itu langsung menohok ke Jantung Teologi Kristen:
“mengakui Muhammad adalah utusan Allah, Robert sendiri mengaku telah memiliki pengikut sekitar 500 orang “.
Kini,
sehari-hari Robert aktif mewartakan “Islam Hanif” ke pelbagai penjuru
negeri. Jadwal hariannya berkisar pada kegiatan gereja, pertemuan
jemaat, termasuk berbagai seminar di dalam dan di luar negeri. Dan ia
sama sekali tak menghiraukan cemooh dan penolakan. Toh, katanya, ”Semua
nabi awalnya juga ditolak oleh umatnya”
Maka, Jika
ke-hanif-an Robert diteruskan, bukan tak mungkin ia akan sampai pada
ajaran tauhid. Apalagi jika ia merenungkan surat 3:67: “Ibrahim bukanlah
seorang Yahudi atau Nasrani, melainkan seorang hanif dan Muslim”. []
Related Posts :